Saya mulai membuat catatan di kertas saat SMP, dan sekarang sudah lebih dari 10 tahun. Saya telah menggunakan banyak merek di dalam dan luar negeri, dan saya dapat dianggap sebagai setengah penggemar notebook. Ceritakan tentang pengalaman saya.
1. Tidak ada daun yang lepas.
Banyak orang menyukai halaman lepas karena mudah dibongkar dan dapat mengatur catatan ke dalam kategori. Saya juga sudah mencoba daun lepas untuk sementara waktu, tetapi selalu merasa tidak efisien. Padahal, peran kertas nota terutama adalah untuk “tenggelam”. Artinya, melalui catatan, kaitkan situasi dan konteks pencatatan. Catatan selalu membantu ingatan. Oleh karena itu, catatan saya diurutkan berdasarkan waktu. Karena ini yang paling natural dan paling sesuai dengan ingatan. Coba saja, ketika mengingat suatu adegan dan proses tertentu, harus disusun secara kronologis.
2. Gunakan hanya buku catatan bergaris

2. Gunakan hanya buku catatan bergaris
Jika Anda sering menggunakan buku ini, Anda akan menemukan bahwa betapa pun mewah atau rumitnya desain halaman bagian dalam, buku tersebut tidak seefektif blanko biasa. Faktanya, banyak templat halaman dalam buku catatan di pasaran justru akan membatasi pemikiran. Otak suka menyimpang, dan paling tidak suka ditahan. Oleh karena itu, melukis di ruang kosong adalah cara yang paling kondusif untuk mengenang. Selanjutnya, pada selembar kertas putih, Anda dapat mengatur kerangka kerja Anda secara sewenang-wenang dan membuat template yang paling sesuai dengan cara berpikir Anda.
3. Kualitas kertas harus sesuai dengan pulpen
Pena yang berbeda memiliki persyaratan kualitas kertas yang berbeda. Secara umum, kualitas kertas harus sedikit licin dan buram. Seharusnya tidak terlalu tebal, jika tidak maka akan merepotkan untuk dibawa. Seharusnya tidak terlalu licin, jika tidak maka tidak akan mudah untuk menulis dengan baik.
Tentu saja, itu juga tergantung pada penggunaan. Jika kata yang ingin ditulis sedikit, ada baiknya menggunakan kertas kraft, akan terasa sangat nyaman.